jam dan tanggalan

Super Mario Game

peta Ngayogyakarta

Senin, 18 Mei 2009

PERISTIWA REVOLUSI SOSIAL DI LANGKAT
(9 MARET 1946)

peristiwa-revolusi-sosial-di-langkat

Lahirnya Republik Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh kerajaan-kerajaan terutama yang berada di Sumatra Timur. Pada tanggal 3 Maret 1946 terjadilah Revolusi Sosial yang dilakukan oleh PKI yang tidak hanya menghapus pemerintah kerajaan pada tanggal 9 Maret 1946 PKI dibawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan menyerang istana Sultan Langit Darul Aman di Tanjung Pura

PEMBUNUHAN DI KAWEDANAN NGAWEN (BLORA)
(20 SEMPTEMBER 1948)

pembunuhan-di-kawenangan

Pada tanggal 18 September 1948 Markas Kepolisian Distrik Ngawen (Blora) diserang oleh pasukan PKI. Dua puluh empat orang anggota polisi itu ditahan dan tujuh orang yang masih muda dipisahkan. Kemudian dating perintah dari Komandan Pasukan PKI Blora agar mereka dihukum mati. Pada tanggal 20 September 1948, tujuh orang anggota polisi dibawa ke suatu tempat terbuka dekat kakus di belakang Kawedanan. Secara bergantian para tawanan itu dibunuh dengan dua batang bamboo yang di pegangi ujungnya oleh dua orang yang di jepit ke lehernya. Ketika tawanan mengerang-ngerang kesakitan, pasukan PKI bersorak gembira. Kemudian di buang ke kakus dan di tembak.

PERISTIWA KENTUNGAN YOGYAKARTA
(21 OKTOBER 1965)

peristiwa-kentungan-yogya

Pada tanggal 1 Oktober 1965 di Yogyakarta, G.30 S/PKI berhasil menguasai RRI, Markas Korem 072 dan megumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Pada sore harinya mereka menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono dan membawanya kedaerah Kentungan. Kedua perwira tersebut dipukul dengan kunci mortar dan tubuhnya dimasukan dalam sebuah lubang yang sudah disiapkan. Kedua jenazah baru ditemukan pada tanggal 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak, setelah dilakukan pencarian secara intensif.

PNCULIKAN MEN/PANGAD LETJEN TNI
A. YANI (1 OKTOBER 1965)

penculikan-leta-yani

Pukul 02.30 tanggal ! Oktober 1965 pasukan penculik G.30 S/PKI sudah berkumpul di Lubang Buaya. Pasukan dengan nama Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief. Pasukan penculik Men/Pangad Letjen TNI A. Yani memakai seragam Cakrabirawa tiba di sasaran pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pegawai. Mereka memasuki rumah dan bertemu dengan seorang putera Jendral A. Yani. Para penculik menyuruh anak tersebut untuk membangunkan ayahnya. Jendral A. Yani keluar dari kamar dengan berpakaian piyama. Setelah seorang penculik mengatakan bahwa bapa diminta segera menghadap Presiden. Beliau akan mandi dan berpakaian dulu. Setelah seorang anggota penculik mengatakan tidak perlu mandi dan mencuci muka pun tidak boleh. Melihat sikap yang kurang ajar itu, Jendral A. Yani marah dan menampar oknum tersebut. Beliau berbalik dan menutup pintu. Ketika itu pak Yani dibrondong dengan senjata Thomson dan gugur seketika. Kemudian tubuh Jendral A. Yani yang berlumuran darah diseret ke luar rumah dan dilempar ke atas truk, lalu di bawa ke Lubang Buaya.

PENGANIAYAAN DILUBANG BUAYA
(1OKTOBER 1965)

penganiayaan-di-lubang-buaya

Di hari tanggal 1 Oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD dan seorang peristiwa pertama. Di Lubang Buaya tubuh mereka dirusak dengan benda-benda tumpul dan senjata tajam, yang masih hidup disiksa atau demi satu kemudian kepalanya di tembak.

Sesudah disiksa para korban dilemparkan kedalam sumur tua yang sempit. Penyiksaan dan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota Pemuda Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan ormas-ormas PKI lainnya.

PENGANGKATAN JENAZAH
(4 OKTOBER 1965)

pengangkatan-jenazah-p-revolusi1

Setelah menguasai halim perdanakusuma pasukan RPKAD melakukan gerakan ke Lubang Buaya. Setelah daerah itu diamankan, mulai melakukan pencarian jenazah perwira-perwira TNI-AD yang diculik oleh gerombolan G.30.S/PKI.
Sore hari tanggal 3 Oktober 1965 diperoleh petunjuk dari anggota POLRI yang pernah di tawan oleh grombolan G.30S/PKI. Ia memberitahu bahwa perwira-perwira tersebut sudah dibunuh dan jenazahnya dikubur di sekitar tempat pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan sampah kering, daun-daun singkong secara berselang-seling. Pengangkatan jenazah dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amfibi (KIPAM) dari mariner (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh mayor Jendral TNI Soeharto.

PELANTIKAN JENDRAL TNI SOEHARTO SEBAGAI PEJABAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (12 MARET 1967)

pelantikan-j-tni-soeharto

Pada tanggal 22 Februari 1967 Presiden/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi ABRI dengan resmi menyerahkan kekuasaan pemerintah sehari-hari kepada Jendral TNI Soeharto. Sidang Istimewa MPRS tanggal 12 Maret 1967 menghasilkan Ketetapan MPRS Nomor: XXXIII/MPRS/1967, tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soeharto dan mengangkat Jendral TNI Soeharto Pangemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai Pejabat Presiden.

FOTO-FOTO PARA PAHLAWAN REVOLUSI

photo-poto-para-pahlawan

Tujuh foto pahlawan revolusi setengah badan dalam ukuran besar yaitu foto Letjen TNI A. Yani, Mayjen TNI Soeprapto, Mayjen TNI MT. Hardjono, Mayjen TNI S. Parman, Brigjen TNI D.I. Penjaitan, Brigjen TNI Soetodjo Siswomihardjo dan Lettu Pierre Andries Tandean.

SUMUR MAUT

sumur-maut

Partai Komunis Indonesia ingin merebut kekuasaan Pemerintah Indonesia dengan menggunakan aksi kekerasan yaitu melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan satu perwira pertama yang terjadi pada tanggal 1 oktober 1965
Setelah diculik, tujuh perwira tersebut dibawa ke desa Lubang Buaya di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Dari ke tujuh perwira tersebut, empat diantaranya masih dalam keadaan hidup. Sesampainya dilubang buaya, ke empat perwira yang masih hidup disiksa beramai-ramai secara keji dan biadab oleh gerombolan G.30S/PKI kemudian dibunuh satu persatu.
Jenazah ke tujuh perwira tersebut kemudian dimasukan kedalam sebuah sumur tua dengan kedalaman 12 m dan berdiameter 75 cm dengan posisi kepala di bawah. Selanjutnya para gerombolan G.30S/PKI menutup sumur dengan timbunan batang-batang pisang, sampah secara berselang seling beberapa kali dan terakhir sumur tersebut ditutup dengan tanah diatasnya. Sebagai tipuan mereka menggali Lubang-lubang sehingga dapat menyesatkan bagi orang-orang yang akan mencari jenazah ke tujuh perwira tersebut.
Dari sumur tua ditemukan tujuh jenazah yaitu Letnan Jenderal TNI A. Yani, Mayor Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal TNI MT. Hardjono, Mayor Jenderal TNI Soeprapto, Brigadir Jenderal TNI Soetodjo Siswomihardjo, Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan, dan Letnan Satu Pierre Andries Tendean. Berkat kerja keras dari satuan-satuan ABRI, jenazah-jenazah tersebut dapat diangkat pada tanggal 4 Oktober 1965 dalam keadaan rusak akibat penganiayaan secara kejam di luar batas-batas kemanusiaan.

RUMAH-RUMAH BERSEJARAH
RUMAH PENYIKSAAN

rumah-penyiksaan

Menjelang akhir Agustus 1965 pimpinan Biro Khusus PKI Syam Kamaruzaman terus menerus mengadakan pertemuan. Pertemuan pada pada tanggal 22 September 1965 diselenggarakan di rumah Syam di jalan Pramuka, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas tentang penetapan sasaran gerakan bagi masing-masing pasukan. Pasukan yang akan bregerak menculik dan membunuh para Jenderal yang dianggap lawan politiknya diberi nama pasukan Pasopati yang dipimpin oleh Letnan Satu Dul Arief. Pasukan tersebut bergerak dari Lubang Buaya pada dini hari pada tanggal 1 Oktober 1965 yang didahului dengan gerakan penculikan.
Mereka yang diculik adalah:
1. Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI MT. Hardjono
3. Mayjen TNI R. Soeprapto
4. Mayjen TNI S. Parman
5. Brigjen TNI D.I Panjaitan
6. Brigjen TNI Soetodjo Siswomiharjo
7. Lettu Pierre Andries Tandean
Mereka yang masih hidup dimasukan kedalam sebuah rumah berukuran 8×15.5 m. secara kejam mereka dianiaya dan dibunuh oleh anggota Pemuda Rakyat dan Garwani secara organisasi lain yang merupakan organisasi satelit PKI. Setelah puas dengan segala kekejamannya semua jenazah dimasukan kedalam sumur lalu ditimbun dengan sampah dan tanah.
Rumah yang digunakan untuk menyiksa para korban tersebut dari bilik dan papan. Sebelum meletus pemberontakan G.30.S/PKI rumah itu gigunakan sebagai tempat belajar Sekolah Rakyat (Sekarang SD)

DIORAMA PENYIKSAAN

dirama-penyiksaan

Mengembangkan penyisiran para korban yang masih dalam keadaan hidup. Mereka adalah Mayor Jendral TNI R. Soeprapto, Mayor Jendral TNI Lettu Czi Pierre Andries Tendean.

TUGU, PATUNG DAN RELIEF

realif-monumen-pancasila-sakti

Tugu Pahlawan Revolusi terletak 45 m sebelah utara cungkung sumur maut. Patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang sebuah dinding setinggi 17 m dengan hiasan patung Garuda Pancasila. Dinding berbentuk trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukuran 17 x 17 m2 dengan tangan yang tingginya 7 anak tangga.
Ketujuh Patung Pahlawan Revolusi berdiri berderet dengan setengah lingkaran dari barat ketimur yaitu: Patung Brigjen TNI Soetodjo Siswomiharjo, Brigjen TNI D.I Panjaitan, Mayjen TNI R. Soeprapto, Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI MT. Hardjono, Mayjen TNI S. Parman, dan Kapten Pierre Andries Tandean. Ketujuh patung berdiri pada alas yang merbentuk lengkung dengan hiasan relief yang melukiskan peristiwa prolog, kejadian dan penumpasan G.30.S/PKI oleh ABRI dan Rakyat.

sumber: nanpunya.wordpress.com/.../

Sabtu, 16 Mei 2009

10 Tokoh Kebangkitan Nasional

27 05 2008

Sepertinya gw tertarik sekali untuk menjawab tantangan dari mas daeng fattah. Setelah berusaha meluangkan waktu sebisa mungkin, sekarang adalah kesempatannya. Untuk membahas kebangkitan nasional kembali sepertinya sudah tidak perlu. Bisa dilihat pada postingan sebelumnya, 100 tahun kebangkitan nasional. Agak membosankan jika harus mengulang kembali dan bercerita kembali secara panjang lebar mengenai kebangkitan nasional. Jadi langsung saja pada pokok pembahasan.

Inilah TOP 10 tokoh kebangkitan Nasional menurut gw. Oh ya, mengingatkan terlebih dahulu, bahwa beberapa tokoh kemungkinan bukan pahlawan nasional karena menurut gw tokoh kebangkitan nasional tak harus seorang pejuang pada masa penjajahan ataupun masa-masa mempertahankan kemerdekaan selepas kemerdekaan baru direnggut di tangan kita. Ya, kembali lagi.

TOP 10 TOKOH KEBANGKITAN NASIONAL:

1. Dr. Sutomo

Kenapa gw menaruh nama beliau pada peringkat pertama? Bukan lain lagi alasannya, karena beliaulah pendiri Budi Utomo yang manakala hari didirikannya diperingatkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. 20 Mei 1908, beliau bersama rekan-rekan lulusan STOVIA mendirikan Budi Utomo, organisasi yang membuat Indonesia menghadapi suatu zaman, yakni pergerakan nasional. Dari organisasi inilah mulai bermunculan organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya. Budi Utomo merangsang rakyat Indonesia agar lepas dari kehidupan terjajah dan menuju kemerdekaan. Setelah mengetahui kekalahan Rusia ditangan Jepang dan penderitaan yang semakin meradang, akhirnya pergerakan nasional pun berkobar di Indonesia. Dr. Sutomo sendiri tidak menetapkan tarif kepada setiap pasiennya, terkadang pasien tersebut mendapatkan pengobatan tanpa biaya. Sulit sekali mencari dokter yang seperti ini di dunia sekarang. Materi menjadi segalanya, bak Tuhan yang disembah. Bahkan terkadang lebih diagungkan daripada Tuhan. Astagfirullah….

2. Ki Hajar Dewantara

Siapa yang tidak kenal tokoh satu ini? Tokoh yang merupakan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia pada saat zaman penjajahan. Tokoh yang terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan kepada kaum pribumi untuk mengecap indahnya bangku pendidikan. Selain itu beliau juga turut serta dalam pendirian Budi Utomo. Hari Kelahirannya, yakni pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan. Kenapa gw menempatkan beliau pada tempat kedua? Karena selain menjadi tokoh pergerakan nasional, beliau juga menjadi tokoh pendidikan Indonesia. Tanpa beliau, bangsa kita tidak akan pernah menikmati indahnya masa-masa sekolah dan mengenyam pendidikan.

3. Ernest François Eugène Douwes Dekker

Tokoh ini masih juga berdarah Indonesia. Namun tidak sepenuhnya. Tetapi keberadaanya bagi Indonesia sangat bermakna. Beliau mendirikan Nationale Indische Partij pada tahun 1912, Nationale Indische Partij merupakan sebuah partai politik. Menilai Budi Utomo terbatas pada bidang kebudayaan saja, maka Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik. Ernest François Eugène Douwes Dekker masih terhitung saudara dengan pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes Dekker. Douwes Dekker sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. National Indische Partij pun aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi Internasional untuk menarik perhatian dunia internasional. Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

4. Dr. Cipto Mangunkusumo

Beliau merupakan dokter profesional yang cenderung lebih dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker, beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij. Pada awalnya Dr. Cipto Mangunkusumo bergerak sebagai dokter pemerintahan dibawah Belanda. Namun karena beberapa tulisannya dalam De Express yang cenderung mengkritik kekejaman pemerintahan Belanda, akhirnya beliau diberhentikan sebagai dokter pemerintahan. Hal tersebut membuat beliau semakin intens melakukan perjuangan. Bayangkan jika kita seperti beliau? Mungkin kita malah akan mengemis-ngemis kembali meminta jabatan dengan gaji layak tersebut kembali. Tapi beliau tidak, dengan sepenuh hati memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

5. Soekarno

Sejujurnya bukan tokoh kebangkitan nasional, tapi bagi gw, beliau berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia. Kebangkitan nasional bukan saja pada masa berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional, namun hingga saat ini juga. Soekarno berjasa besar bagi bangsa Indonesia. Perjuangannya menjelang detik-detik proklamasi tidak dapat dilupakan. Aktif dalam organisasi PUTRA yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia pun tidak dapat dilupakan. Walaupun setelah kemerdekaan, pada masa demokrasi terpimpin ia bertindak bagaikan diktator, semua jasanya tak dapat dilupa. Pada saat agresi militer I ketika Indonesia terdesak, beliau memerintahkan Syafrudin Prawiranegara untuk melanjutkan perjuangan Indonesia dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Walaupun dengan risiko ditangkap oleh Belanda karena kondisi Yogyakarta pada saat itu masih sangat rawan. Inilah semangat perjuangan yang harus dimiliki segenap bangsa.

6. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta

Beliau turut aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap oleh Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi seperti Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia geluti. Perannya sebagai Bapak Proklamator menjadi faktor utama yang membuat dirinya dikenal oleh khalayak ramai. Pada sidang BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia, beliau diangkat menjadi wakil presiden Republik Indonesia dan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia.

7. Soeharto

Sepertinya banyak yang tidak setuju dengan pendapat gw yang satu ini. Tapi menurut gw, berbagai jasanya berhasil membuat Indonesia mempertahankan kemerdekannya dan maju sehingga bisa dikenal oleh dunia. Serangan Oemoem dan penumpasan PKI tak lepas dari kinerja beliau. Beberapa program yang dilancarkan semasa beliau menjabat sebagai presiden pun mampu mengangkat nama Indonesia di dunia Internasional. Indonesia mengalami kebangkitan pada masa-masa kejayaan tersebut. Kurs Rupiah terhadap mata uang asing pun tak seperti sekarang ini yang terus melambung. Kesejahteraan pun bisa dilihat, walaupun lama kelamaan Indonesia mengalami kemeresotonnya juga. Dan beliau terpaksa mundur dari jabatan presiden yang telah dijabat selama 30 tahun lebih. Namun, jasa beliau bagi Indonesia tak akan boleh dilupakan.

8. Amien Rais

Entah kenapa gw tersihir oleh pesona tokoh nasional yang satu ini. Dalam pandangan gw, beliau pun berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia. Tokoh Muhamaddiyah dan Partai Amanat Nasional ini menjadi tokoh reformasi paling dikenang. Beliau mendukung gerakan pemuda Indonesia untuk mencapai reformasi yang diimpikan. Walaupun setelah 10 tahun reformasi pun tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti. Komentar-komentar beliau yang lugas, tegas, dan begitu mengena serta bermakna menanamkan rasa perjuangan tinggi dalam diri gw. Semangat perjuangan berkobar di dalam dada. Bisa dibilang kita bisa mengambil makna dibalik setiap kata-katanya.

9. BJ Habibie

Walaupun dirinya hanya menduduki bangku presiden tak lama, tapi ada sesuatu yang membuat beliau menjadi seorang tokoh kebangkitan Nasional. Pemerintahannya diisi dengan demo hampir setiap hari karena kepemimpinannya dianggap meneruskan Orde Baru. Tetapi beliau merupakan jenius teknologi Indonesia. Indonesia tidak memiliki anak bangsa seperti ini lagi seperti Habibie. Akan sulit untuk mencari jenius seperti beliau dalam beberapa waktu ini. Pemikiran cemerlangnya menyumbangkan berbagai macam keuntungan bagi Indonesia. Pada saat tersebut, kita membuktikan bahwa anak Indonesia bisa juga mengalahkan pemikiran-pemikiran orang jenius yang terdapat di dunia ini.

10. Susi Susanti

Akhirnya sampai juga pada peringkat terakhir. Entah kenapa gw menaruh nama beliau. Sepertinya karena gw merupakan fanatik bulu tangkis juga. Tapi banyak juga aspek lain yang membuat gw menaruh nama beliau diantara 9 tokoh nasional dalam pemerintahan. Sumbangsih beliau bagi bangsa bisa dibilang cukup besar. Diantara sekian banyak prestasi bulu tangkis yang Indonesia capai, prestasi beliau merupakan prestasi yang tak pernah dilupa oleh segenap bangsa. Ketika Indonesia masih menjalani masa-masa orde baru, beliau berhasil menyumbangkan medali emas pada olimpiade. Indonesia menjadi dikenal dalam dunia olahraga. Walaupun lebih cenderung pada satu cabang saja, bulutangkis. Semangat untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia mulai tumbuh. Satu per satu anak bangsa mulai mengharumkan nama bangsa dari berbagai bidang. Dimulai dari sini. Dari sekarang. Saat ini juga.


smber: ayaelectro.wordpress.com/.../

Jend Sudirman

•September 1, 2008 • No Comments

Jend Sudirman adalah Jenderal pertama dan termuda yang dimiliki Indonesia, salah satu teladan dan tokoh terbesar yang dilahirkan bangsa. Tokoh yang dikenal sangat teguh berpegang pada prinsip ini juga sangat tangguh. Dalam keadaan sangat lemah karena paru-parunya tinggal sebelah, dia memimpin gerilya selama 7 bulan menghadapi agresi militer ke-2, berpindah dari hutan ke hutan dengan ditandu dan tanpa pengobatan sama sekali. Hanya semangat pasukan dan kepasrahan dirinyalah yang menjaganya tetap tegar. Semangat dan keteguhan Pak Dirman terus menjadi penggerak perjuangan kala itu. Dan foto ini seharusnya terus menjadi pengingat “dunia Indonesia” akan begitu banyak nilai baik, prinsip dan keteguhan yang mulai luntur dimana-mana.

sumber :: kotakbulet.wordpress.com/

JUJURNYA PAK HOEGENG


oleh: Agus Supriyatna


hoegeng

21-Jul-2007, 04:34:11 WIB - [www.kabarindonesia.com]-

KabarIndonesia - Adakah dijaman yang tergesa tersedia jeda ? Sedikit berhenti menginterupsi waktu. Mengajak kembali ingatan menandai yang silam. Dari jejak dibelakang, kita mengenali tempat berhenti, semacam ruang baca dan juga halte sejarah. Berhenti sejenak, luangkan waktu membaca sejarah. Coba buka catatan kusam kita. Buka lembaran yang jarang di eja. Sejarah dari orang-orang yang ajeg sederhana. Bukan melihat monumen-monumen kaku yang terasa congkak di sudut pusat kota.

Bukankah sejarah tidak melulu soal catatan peristiwa tapi juga berisi kisah yang personal. Bahkan dari yang begitu pribadi, kisah lebih terasa karib untuk dibaca dan di renungkan. Mungkin semacam contoh. Mungkin juga sebentuk bahan pelajaran. Ini penting untuk sekarang ini. Ini penting untuk kita, terutama pejabat negara. Ini penting untuk Indonesia.-

Kisah Jenderal Hoegeng Imam Santoso, almarhum, salah satunya. Kenapa Hoegeng ? Mungkin karena kita butuh sesuatu yang pernah tercatat ajeg. Ini penting untuk hari ini ditengah hirukpikuk ketidakpastian sikap. Jenderal ringkih kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921, pantas di ulang tanpa lelah sebagai sebuah contoh. Nama Hoegeng itu sendiri, sebenarnya cuma namasebutan fisik.-

Waktu kecil Pak Hoegeng, dipanggil bugel (gemuk), lama-kelamaan menjadi bugeng, akhirnya berubah jadi hugeng. Nama aselinya sendiri cuma Imam Santoso yang dipilihkan ayahnya, Sukario Hatmodjo, pernah menjadi kepala kejaksaan di Pekalongan; bertiga dengan Ating Natadikusumah, kepala polisi, dan Soeprapto, ketua pengadilan.-

Mereka menjadi 3 sekawan penegak hukum yang jujur, professional. Ketiganya inspirasi bagiHoegeng kecil. Bahkan karena kagum pada Ating-yang gagah, suka menolong orang, dan banyak teman, Hoegeng kecil ingin jadi polisi.-

Memang sampai tua, Pak Hoegeng tidak bugel aliasgemuk. Pak Hoegeng tidak bertubuh tambun subur berglambir lemak. Tubuhnya, bahkan lebih terlihat ringkih ketimbang tegap, apalagi tambun. Tapi jangan tanya soal ketegasan. Pak Hoegeng memegang itu sebagai prinsip hidup. Lewat tangannya, keadilan terasa lebih bisa diraba.-

Jabatan bagi Hoegeng bukan soal tuah untuk diri sendiri. Bukan pula soal pamrih berlebih. Jabatan bagi pak Hoegeng adalah soal kadar pengabdian pada khalayak. Dia tahu itu tidaklah lempang. Kekuasaan pastinya juga berbicara syahwat. Sekali tersingkap, mungkin yang dekat akan terjerat. Dia tahu itu, oleh karena itu Pak Hoegeng yang sederhana menjaga jarak.-

Kisah tentang toko kembang-

Ada sebuah cerita soal itu. Waktu itu mendiang Presiden Soekarno menunjuknya sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Sehari sebelum pelantikannya, Pak Hoegeng meminta istri, Ibu Merry agarmenutup segera toko kembang miliknya yang terletak di sebuah sudut Jalan Cikini. Padahal toko kembang itu, salah satu penopang tambahan kebutuhan hidupnya. Sungguh kontras memang. Jabatan bagi Pak Hoegeng bukan soal lahanbancakan. Jabatan hanya sebagai lahan pengabdian dan ibadah, titik !-

Kembali ke soal toko kembang. Waktu itu sang Istri sedikit protes dan bertanya, “Apa hubungannyatoko kembang dengan jabatan Kepala Jawatan Imigrasi?” Pak Hoegeng menjawab kalem tapi tegas, “Nanti semua yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kita dan itu tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya.”-

Jawaban itu, sungguh sangat mengharukan. Sebuah sikap tegas yang dibarengi sikap sederhana. Padahal kalau berkenan, tinggal membalik tangan Pak Hoegeng kaya dari jabatan. Pelajaran yang begitu berharga tentang sikap anti nepotisme daripetinggi polisi yang dilahirkan di kota Batik, Pekalongan. Yang menarik sang istri kemudian menutup toko itu. Dia mengerti sikap tegas suaminya. Dia paham Pak Hoegeng sangat kerasmenolak aji mumpung pangkat dan jabatan. Mungkin juga, karena itu Ibu Merry jatuh cinta. Mungkin…
-
Polisi yang tegak berprinsip

Masih dari kisah jabatan Kepala Jawatan Imigrasi. Karena jabatan itu, Pak Hoegeng mendapat jatah mobil dinas keluaran baru. Tapi anehnya, dia masih bersikukuh dengan mobil dinas lawas, jatahnyasaat masih di bertugas di kepolisian. Dia berkilah, mobil jip lawas dari Kepolisian juga milik negara. Dirinya merasa cukup dengan itu selama masih layak dipergunakan dan tidak sertamerta karena jabatan, terus manja dan rakus. Soal aji mumpung jauh dari sifatnya. Apalagi mengail di air keruh. Pak Hoegeng jauh dari laku seperti itu.-

Sebagai polisi, Pak Hoegeng adalah sosok tegas membaja. Polisi dimatanya adalah penegak hukum, titik ! Tidak ada kompromi. Tidak ada bagi-bagi hasil dibawah tangan. Apalagi soal salam tempel amplop berisi duit jual kasus. Karena sikap seperti itulah dia terpental dari jabatan elit kepolisian Indonesia yang di pegangnya antara 1968-1971.-

Kala itu, Pak Hoegeng mengungkap kasuspenyelundupan mobil kelas kakap yang dilakukan oleh Robby Cahyadi. Si pelaku di sebut punya kaitan dengan kalangan istana. Tapi betapa kecewanya, saat dia akan melaporkan itu kePresiden, sang buruan sedang asyik bercengkramadi Cendana. Ternyata benar, kekuasaan kongkalikong dengan keculasan. Jelas karena itu Sang Jenderal murka. Sejak saat itu, pupus sudah kepercayaan kepada kekuasaan. Pun pada pucuk pimpinan negara bernama Soeharto.-

Karena itu pula, Pak Hoegeng diberhentikan sebagai Kapolri sebelum masa jabatannya habis. Tepatnya 1970, Soeharto mencopot jabatan itu dari pundak Pak Hoegeng dengan alasan regenerasi.Tapi aneh, penggantinya, Muhammad Hassan. Justru lebih tua darinya. Artinya dia menyadari,kekuasaan sudah tidak suka sepak terjangmembenahi korps kepolisian. Sebagai penghibur, Pak Hoegeng ditawari jabatan sebagi duta besar di Belgia. Tapi Pak Hoegeng menampik.-

Dia menukas tegas soal penolakan tawaran tersebut, “Saya tidak punya keterampilan basa-basi seorang duta besar!”. Mungkin penolakan tersebut sebentuk resistensi yang tumbuh menguat dalam dirinya. Karena selepas itu, dia mulai mengambil posisi bersebrangan dengan kekuasaan. Dia mencoba memberi batas semakin tegas dengan wajah kekuasaan. Bersama Jenderal (Purn) Nasution dan Proklamator Bung Hatta, dia aktif diLembaga Kesadaran Berkonstitusi (LKB). Sebuahlembaga yang mencoba memuat suara lain diluar tubuh negara tentang bagaimana berkonstitusi dengan suara hati nurani.-

Sepertinya kejengkelan penguasa pada Pak Hoegeng yang tidak kunjung manut tidak juga hilang. Saking jengkelnya, ada cerita soal ini.Selepas pensiun Pak Hoegeng menyalurkan hobi menyanyi di TVRI lewat kelompok Hawaian Seniors. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena kemudian muncul larangan tampil bagi Pak Hoegeng di layar televisi plat merah tersebut. Pastinya Soeharto sudah sangat jengkel, maka setiap ruang rambah Pak Hoegeng cobadisumbatnya. Pun untuk sekedar tarik suara.Tidak berhenti karena di sumbat dilayar kaca. Pak Hoegeng menempuh jalur lain.-

Mulai dari Mei 1980 Pak Hoegeng bergabung dalamkelompok petisi lima puluh. Sebuah kelompok yangmenyuarakan keprihatinan terhadap tindak-tanduk penyelenggaraan kekuasaan negara saat itu. Dalam kelompok tersebut memang bergabung beberapa pensiunan pejabat polisi dan militer, disamping tokoh-tokoh sipil lainnya. Seperti Letjen Marinir (Purn) Ali Sadikin dan HR. Darsono, Mantan Pangdam Siliwangi.-

Keterlibatan di kelompok Petisi 50, berbuah cekalbagi Pak Hoegeng. Itu sepertinya biasa bagi Mantan Kapolri dan penganjur pertama pemakaian helmbagi pengendara sepeda motor di Indonesiatersebut. Jenderal polisi yang dikenal bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), bahkansering turun ke lapangan. Syahdan, Pak Hoegeng,lulusan pertama Akademi Kepolisian (1952),memimpin langsung operasi balapan liar di sekitar jalan Taman Soerapati, Jakarta, sekitar tahun 70an. Kepada anak buahnya dia berkata tegas, “Tangkap saja anak-anak muda yang nakal itu! Kalau bapaknya sok ikut campur, nanti saya yang akan hadapi sendiri!”-

Kisah lainnya masih tentang ketegasan tanpa tedeng aling-aling. Ceritanya di kota Medan,seorang pejabat baru kepolisian bikin geger.Seorang Kepala Reskrim baru pindahan dari Jawa Timur, menolak keras hadiah dari para cukong. Padahal nilainya menggiurkan. Perabotan luksdikirim ke kediaman Reskrim baru tersebut. Kota itu memang marak dengan kisah para cukong penyelundupan yang makmur juga tebaran lapak judi dimana-mana. Kiriman sogok itulah yang dimaksudkan untuk membungkam aparat. Tapi kali ini meleset, si aparat baru meradang karena di sogok. Kiriman itu bahkan dibuangnya di pinggir jalan. Kita pada akhirnya mencatat, siapa sosok nekad tersebut. Namanya Hoegeng Imam Santoso. Kelak nama itu kita kenang sebagai tonggak kejujuran yang sederhana. Berbanggalah Kepolisian Republik ini, mempunyai tokoh komplet seperti Pak Hoegeng.

Bahkan saking sederhananya, lepas dari Medan,Pak Hoegeng kembali ke Jakarta. Karena belum dapat rumah tinggal, dia menumpang di garasi mertuanya di daerah Menteng. Padahal dia bekasKepala Reskrim. Teramat langka memang sikap hidup seperti Pak Hoegeng. Beragam tugas pernah diemban, bapak yang dikarunia tiga anak tersebut diluar dari tugasnya sebagai polisi. Mulai dariKepala Jawatan Imigrasi (1960-1965), Menteri Iuran Negara (1966-1967) dan Deputi Operasi Menpangak (1967-1968).-

Jakarta, 14 Juli 2004-

Tengah malam lewat setengah jam, Pak Hoegengmenghembus nafas terakhir. Setelah dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati karena stroke,penyumbatan pembuluh darah dan pendarahan bagian lambung. Tuhan berkehendak lain. Kabar terpetik, Sang Jenderal pun mangkat di RSCM, Jakarta. Simbol keteladanan dan kejujuran Polri tersebut meninggalkan tanah air yang teramat dicintainya. -

Kita menundukan kepala. Merunduk ke tanah sembari ingatan terus mencatat. Yang datang pastinya dibatasi kepergian. Pun soal memiliki pasti ada interupsi soal kehilangan. Tengah malam lewat, tepatnya pukul 00.30 WIB, Jenderal sederhana itu pergi. Bahkan untuk pemakamannya, Pak Hoegeng mewanti-wanti, kelak kalau meninggalkan, dirinya tidak ingin dikebumikan di Kalibata, makam para pahlawan nasional.-

Dirinya ingin dimakamkan di pemakaman biasa. Pada akhirnya, TPU Giritama, Desa Tonjong,Bojong Gede, Bogor, dipilih sebagai tempat peristirahatannya terakhir. Sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Jenderal ringkih menyatu dengan tanah. Sudah habis tugas kesejarahannya. Yang tertinggal mungkin cuma jejak. Mudahan-mudahan ingatan bangsa tidak dikalahkan lupa, bahwa bangsa ini pernah memiliki polisi yang tahu arti kejujuran. Selamat jalan Pak Hoegeng……..


-hoegeng-2

sumber :echosharp.wordpress.com/.../polisi-keterlaluan/

Rabu, 13 Mei 2009

20 Mei -Hari Kebangkitan Nasional-

Filed under: wajah-wajah — khuclukz @ 10:54 pm

boedi oetomoDalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, ada baiknya kita mengingat kembali perjalanan sejarah bangsa kita, yang dimulai dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, hampir seratus tahun yang lalu. Pergerakan nasional ini dipimpin oleh Dokter Soetomo di Jakarta. Dengan dorongan dilahirkannya Boedi Oetomo ini, kemudian lahirlah Sarekat Islam, di tahun 1912, di bawah pimpinan Haji O.S. Tjokroaminoto bersama Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Dalam tahun 1912 itu lahir pula satu gerakan politik yang amat penting, yaitu Indische Partij yang dimpimpin oleh Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), R.M. Suwardi Suryaningrat dan Dr. Tjipto Mangunkusumo. Tahun 1913, partai ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemimpin-pemimpinnya ditangkapi dan kemudian dibuang dalam pengasingan.

Sebagai buntut perkembangan ini, maka pada tahun 1914 lahir di Semarang satu organisasi berfaham kiri (komunis), yaitu Indische Sociaal Demokratische Vereeniging (ISDV) di bawah pimpinan Sneevliet dan Semaun. Dalam tahun 1920 (23 Mei) ISDV ini telah berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI), dengan pimpinan Semaun juga. Dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda, PKI telah mencetuskan pembrontakan di Banten, Jakarta dan Yogyakarta dalam tahun 1926, dan kemudian juga di Sumatera Barat dalam tahun 1927. Setelah pemberontakan itu ditindas oleh pemerintahan kolonial Belanda, maka ribuan pimpinan dan anggota PKI ditangkapi, dan kemudian dibuang dalam pengasingan di Tanah Merah (Digul).

Berbekal sejarah di atas, sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia bersatu untuk membangun kembali negara yang selama beberapa tahun belakangan ini terus-menerus diberikan cobaan dan musibah, serta maraknya kasus-kasus kriminal dari mulai yang dilakukan oleh masyarakat yang perkenomiannya lemah bahkan sampai para pejabat yang terus-menerus mencuri aset negara Indonesia. Oleh karena itu, mari kita mulai hari Kebangkitan Nasional tahun ini dengan mengintrospeksi diri masing-masing. Mari sama-sama kita perbaiki moral masing-masing diri kita dan juga moral masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sehingga harapan kita, dengan moral masyarakat yang baik, maka negara kita yang tercinta ini akan menjadi baik pula.

Selain moral yang baik, yang tidak kalah penting adalah masalah pendidikan di negara kita. Dengan momen hari Kebangkitan Nasional ini, mari sama-sama kita memberikan andil dan solusi terbaik untuk membangun pendidikan Indonesia yang baik dan berkualitas. Karena dengan SDM manusia yang bermoral baik dan memiliki kuantitas serta kualitas yang baik bangsa Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang baik dan bermartabat.

gambar diambil dari http://www.foto-foto.com/
sumber tulisan dari http://www.e-smartschool.com/


Pesona Dua Presiden Gemini

INDONESIAShinta Shinaga – detikcom

***

Jakarta – Wajah rupawan Soekarno dan senyum menawan Soeharto. Itulah pesona yang disuguhkan dua pemimpin Indonesia berbintang Gemini.

Entah suatu kebetulan atau tidak, dua dari enam presiden Indonesia berzodiak sama, yakni Gemini yang berlambang si kembar.

Keduanya adalah Soekarno yang lahir pada 6 Juni 1901 dan Soeharto pada 8 Juni 1921. Mereka secara berturut-turut menjadi pemimpin pertama dan kedua Tanah Air.

Menurut www.primbon. com, Gemini adalah simbol kecerdasan dan banyak akal, memiliki pesona alami dan energi kharisma yang menarik. Para Gemini dikenal senantiasa mencari sesuatu yang lain, termasuk juga kekasih.

Bisa jadi analisa tentang Gemini tersebut mencerminkan kehidupan Soekarno yang kerap dicap playboy. Namun demikian, kharisma kepemimpinan Soekarno juga melekat dalam ingatan.

Pria ganteng berpenampilan perlente namun penuh wibawa ini kerap diidolakan rakyat Indonesia meski sudah soekarno-soeharto-2tiada sejak hampir 38 tahun silam. Bahkan hingga generasi yang belum lahir saat masa keemasannya.

Banyak wanita yang kesengsem padanya. Dalam buku “Istri-istri Soekarno” karya Muhammad Yuanda Zara, ada 9 perempuan dalam pelukan Sang Proklamator itu dalam ikatan pernikahan.

Putra Sang Fajar ini memiliki delapan anak dari tiga istrinya. Istrinya yang masih hidup hingga kini adalah Naoko Nemoto. Perempuan Jepang berusia 68 tahun yang diberi nama Ratna Sari Dewi oleh Soekarno itu dikenal sebagai Madame Syuga karena pernah heboh dengan foto sensualnya.

Pesona berbeda ditampilkan Soeharto. Senyum khasnya nan menawan membuat penguasa Orde Baru ini dijuluki sebagai “The Smiling General”. Soeharto memiliki satu istri dengan enam anak.

Meski kerap dihujat setelah lengser keprabon, pesona Soeharto tidak lenyap. Terbukti dengan banyaknya tokoh dan pejabat yang membesuknya ketika Bapak Pembangunan Indonesia ini terbaring di rumah sakit. Sementara kasus dugaan korupsi yang membelitnya tetap menggantung dan terkatung-katung.

Setelah Soeharto, masa kejayaan pemilik rasi bintang Gemini lenyap. Empat presiden berikutnya memiliki zodiak berbeda-beda.

BJ Habibie yang lahir pada 25 Juni 1936 berbintang Cancer. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang lahir pada 4 Agustus 1940 berbintang Leo. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri yang lahir pada 23 Januari 1947 berzodiak Aquarius. Susilo Bambang Yudhoyono yang lahir pada 9 September 1949 berbintang Virgo.

Setelah pemilihan presiden secara langsung digelar pada 2004, kerap terdengar istilah capres tebar pesona. Istilah ini menggema kembali menjelang Pilpres 2009. Tapi mungkin belum ada yang bisa menandingi pesona Soekarno dan Soeharto.

soekarno-soeharto-3


sumber: ervakurniawan.wordpress.com/.../

Selasa, 12 Mei 2009

Tentang soekarno

soekarno
Banyak orang yang tak tanggung-tanggung berkorban untuk orang lain. Orang seperti ini satu diantaranya bernama Soekarno. Dia bukan cuma jadi ”korban” untuk negaranya. Dia tumbal untuk Indonesia.

PAGI hari di sebuah tanah lapang, antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Hari itu sekitar pukul 8 Senin pagi, bertepatan dengan Idul Adha 1381 Hijriyah atau tanggal 14 Mei 1962. Banyak orang berkumpul di tempat tersebut, untuk melakukan ritual keagamaan setahun sekali, termasuk Presiden Soekarno, yang kamar tidurnya tidak begitu jauh dari lokasi ibadah itu.

Soekarno biasa datang menjalani ritual tersebut, seperti yang ia lakukan tahun-tahun sebelumnnya. Masa itu kota Jakarta belum memiliki sebuah mesjid yang besar untuk ukuran Soekarno yang megalomania dan gigantic. Jadi kegiatan seperti ini sering diadakan di udara terbuka.

Ketika imam KH Idham Chalid (kelak menjadi Ketua MPR/DPR RI 1973-1977) memulai acara, hanya beberapa menit setelah itu, terdengar teriakan di tengah keheningan alunan ayat-ayat suci. “Allahu Akbar!”, teriak seorang pria hanya enam baris di belakang Soekarno. Dia berusaha menerobos berlari di sela-sela jamaah yang sedang serius berdoa, menuju ke depan, sambil melepaskan tembakan yang berdesingan ditelinga.

Dor! Dor! Dor! Terdengar tiga tembakan yang jaraknya sekitar 8 meter dari Soekarno yang sedang ruku (gerakan membungkuk). Orang berlari panik. Dengan sigap para pengawal yang menjadi perisai hidup melindungi Soekarno. Tak ada yang tewas, hanya beberapa orang menderita luka serius, termasuk Pak Idham Chalid dan Pak Zainul Arifin (ketua parlemen) yang berdiri di sisi kiri Soekarno.
naik sepeda

Di dunia ini cuma Soekarno, seorang pemimpin sebuah negara yang banyak sering lolos dari percobaan pembunuhan. Dan tak mati-mati! “Acara bapak pagi ini memimpin sidang kabinet”, kata Soekarno kepada pengawalnya, hanya beberapa menit lolos dari percobaan pembunuhan di hari Idul Adha itu. Lebaran haji tetap ngantor? Lha iya, saat itu Soekarno puyeng menerima kenyataan, prajurit kesayangannya Jos Soedarso, tewas dihajar Belanda 4 bulan silam sebelumnya, sewaktu ingin merebut Irian dari Belanda. “Soekarno at War!” Tetapi dia seolah acuh dan tenang menghadapi peristiwa yang ingin melenyapkan nyawanya.

Kalau nyawa Soekarno itu sebuah produk, mungkin nyawanya berlabel “Made In Germany”. Tangguh, kuat dan beauty. Berapa kali dia coba dilenyapkan, tapi kokoh tahan banting, sehingga menimbul rumor “Soekarno punya ilmu kebal”.

Pernah waktu lagi sidang di istana hari 9 Maret 1962, Soekarno dibrondong oleh pesawat MiG 17 oleh Letda II Daniel Maukar. Lolos! Saat konvoi dari bandara Mandai (sekarang Hasanuddin) ke Makassar, di granat mobilnya, eh, malah nantang keluar mobil. Selamat! Di tes lagi, dilempar granat mobilnya di Jalan Cendrawasih Makassar, malah cuek, tetep pidato setelah itu. Mau dihalang gerombolan pemberontak keagaamaan di Jawa Barat, saat bareng Presiden Uni Soviet, tetap aja selamat. Tapi yang paling parah adalah waktu Soekarno datang ke bazaar sekolah anaknya di Cikini, sebuah daerah di pusat Jakarta. Kali ini dia terluka, meski selamat. Kebal? Mungkin wajar saja tuduhan itu terlontar. Orang kok gak mati-mati mau dibunuh? Tuduhan itu ditolak mentah-mentah. Boro-boro kebal. “Kena kawat berduri saja, tangan bapak terluka. Apalagi kena granat? Bisa remuk!”, kata putranya Guntur sambil tertawa menceritakan “Peristiwa Cikini”, saat bapaknya lompati kawat berduri di sebuah lorong sekolah anaknya, mendadak menghindari granat yang dilempar ke arahnya.
bapaku
Kalau kita mau jujur, sejak remaja sampai akhir nafasnya, tidak sedetik pun hidup Soekarno lepas dari ngurusin rakyatnya. Masa mudanya dilewati dengan rangkaian agitasi anti-kolonial, baik fisik maupun tulisan, yang membuat dia jadi langganan keluar masuk penjara, serta dibuang seperti tikus basah yang menjijikan. Ini bikin dia kehilangan masa mudanya (kalau Michael Jackson kehilangan masa kanaknya, sehingga jadi produk manusia aneh).

Bila mau hidup enak, Soekarno bisa saja manut (ikut) Belanda. Bisa enak kok hidupnya! Gak perlu jadi pegawai PJKA segala, sebuah pekerjaan yang pernah dilakoninya. Yang bikin dadanya terbakar bukan Belanda, tapi penindasan bangsanya, yang kebetulan dilakukan Belanda. Soekarno tidak anti-Belanda, hanya anti penindasan. Sikap yang sama yang dianut John Lennon, orang yang musiknya tak disukainya.

Semasa jadi presiden pun, nasibnya tak pernah enak. Ada saja setiap masa orang yang ingin menghancurkannya, menculiknya, menghinanya, memojokkannya dan tentu saja membunuhnya. Kegetiran ini membuat Soekarno berpesan agar anak-anaknya jadi orang berguna bagi orang banyak, bukan jadi presiden seperti dirinya.

Ya benar, menjelang menjadi presiden dia memang menjadi tahanan penjara Banceuy dan penjara Sukamiskin dan tahanan sosial (dibuang ke Flores dan ke Bengkulu). Ketika tak jadi presiden, Soekarno pun menjadi tahanan lagi. Kali ini yang tahanan bangsanya sendiri, dengan perlakuan yang lebih kejam. Belanda aja memberi gaji bagi tahanan politik yang dibuangnya. Tapi bangsanya, boro-boro memberi gaji, kalau bisa Soekarno cepat-cepat dimusnahkan,

Saking melekatnya Soekarno dengan Indonesia, pernah muncul polemik lucu tahun 1981. Isu itu adalah Soekarno pernah nulis surat minta maaf kepada Belanda atas agitasinya melawan Belanda di tahun 1930an. Yang kebakaran jenggot bukan keluarga Soekarno, tapi pemerintah perlu turun tangan. Karena ini menyangkut sejarah bangsa. Bayangkan urusan pribadi orang soal minta maaf saja, bisa menjadi wilayah sejarah sebuah bangsa! Apa salahnya kalau memang demikian? “Tidak!”, tegas Wakil Presiden Adam Malik yang saat itu menolak adanya bukti minta-minta maaf Soekarno itu. Ini bisa menjadi aib bangsa Indonesia, bukan cuma Soekarno. Yaaah…, cemen (payah) Indonesia, masak pahlawannya pernah minta maaf. Berarti perjuangannya seperti ayam sayur dong! Begitu kira-kira akan ditulis oleh sejarah kalau Soekarno pernah minta maaf.
di mata dunia

“Itu mah pamali (‘gak boleh) buat Kusno!”, komenar Ibu Inggit Garnasih tentang suaminya, yang dibilang minta maaf sama Belanda. Kusno adalah panggilan sayang Inggrit untuk Soekarno, suami terkasihnya sampai mati. Inggit tahu betul soal minta maaf itu, karena dia mendampingi Soekarno saat itu. Dan dia juga tahu betul suaminya bukan berjiwa lembek seperti peuyeum Bandung, meskipun Inggit pernah melemparkan tempolong (tempah ludah air sirih) ke Soekarno, ketika tahu suaminya mau menikahi Fatmawati.”Gak mungkin!”, teriak Inggit tentang minta maaf itu.
sukarnotumb

Tidak mungkin dalam tulisan ini menjelaskan pengorbanan Soekarno untuk Indonesia. Tidak cukup. Cuma hanya menggelitik saja, bahwa ada banyak sosok orang menjadi tumbal, agar negeri ini tumbuh kuat abadi, sehingga saya bisa hidup enak-enakan sambil nulis artikel ini. Bukan hanya Soekarno, Hatta, Sjahrir dan serentetan patriot sejati. Orang itu bisa penjaga pintu kereta api, penjaga mercusuar yang lebih banyak mementingkan orang lain, juga guru-guru dipelosok, bidan dokter di ujung terpencil bekerja tanpa pamrih, musisi seniman yang berjuang dengan lagu dan kuas tanpa memikirkan royalty. “Silent heroes”, kata Presiden Susilo Yudhoyono, menyebut istilah orang-orang berkorban tanpa mau diekspos (pamrih). Pahlawan senyap.

Sampai kini setiap detik urusan pribadi Soekarno telah diambil oleh jalannya waktu, menjadi sejarah bangsa Indonesia. Kesalahan pribadi yang diperbuatnya, menjadi aib bagi Indonesia. Tapi kehebatannya, pasti menjadi kebanggaan Indonesia juga. Ketika Bung Hatta menjenguk Soekarno di hari-hari akhirnya, mata Hatta berkaca melihat penderitaan soul mate-nya itu, yang terkapar tak berdaya dibiarkan menderita. “Orang ini (Soekarno) benar-benar mengabdikan seluruh hidupnya untuk bangsanya”, kata Hatta penuh kesedihan setelah melihat sahabatnya terakhir kali.

Soekarno memang bukan sekedar pahlawan bagi Indonesia (banyak orang yang tetap membenci Soekarno karena alasan-alasan tertentu), tapi tepatnya tumbal. Sesuatu yang dikorban untuk kepentingan orang banyak, ya namanya tumbal. Soekarno masuk klasifikasi itu. Dia selalu berperan sebagai korban dan perisai untuk bangsanya. Sehingga menjadi suratan dia tidak bisa kemana-mana. Hanya untuk Indonesia! Kini curriculum vitae-nya sudah menjadi portofolio bangsa Indonesia. “Jadi presiden itu seperti tahanan”, kata Soekarno kepada putranya, Guntur.

Marilyn Monroe Dan Soekarno

Dalam buku otobiografinya yang ditulis Cindy Adams, Soekarno tak bisa menyembunyikan kesukaannya terhadap wanita. “Bukan suatu dosa atau tidak sopan kalau seseorang mengagumi seseorang perempuan cantik”, katanya .
soekarno

Setiap kesempatan bertemu dan berkunjung, wajah Soekarno selalu memancarkan tawa senyum (tak jarang mendaratkan ciuman), terutama kepada wanita yang ditemuinya. Getaran yang dipancarkannya selalu terasa, apalagi oleh wanita yang pernah jumpa dengannya. Tak perduli tua atau muda, jelata atau selebritis, cantik atau tidak. Dari Helen Keller sampai Indira Gandhi, mulai bertemu Rima Melati hingga Marilybn Monroe.

“Aku hanya seorang pecinta kecantikan yang luar biasa”, kata Soekarno menangkis cemooh orang ketika dia menemui aktris Gina Lollobrigida waktu berkunjung ke Italia bulan Oktober 1964.

Dua legenda bertemu

Bulan Mei 1956, Presiden Soekarno mengajak putranya, Guntur, melakukan kunjungan kenegaraan hampir selama tiga minggu ke AS. Mulai dari pantai timur hingga pantai barat, ia datangi tempat-tempat bersejarah dan menarik, termasuk ke Hollywood dengan liputan luas berbagai media.

Di pusat industri film dunia itu, Soekarno tak bisa menyembunyikan ambisinya untuk bertemu pujaannya: Marilyn Monroe. Saat itu aktris berambut pirang bernama asli Norma Jean Baker itu sedang berada di puncak karir.
marlyn dan soekarno

Pertemuan Marylin dan Soekarno bisa terwujud atas jasa Joshua Logan, sutradara film “Bus Stop” yang diperani oleh Marilyn. Waktu itu dia sedang sibuk syuting ketika Soekarno berada dan bertemu sekitar 200 pekerja film di sana.

Malam hari Soekarno di Hollywood, Eric Allen Johnston, Presiden Motion Picture Association of America (MPAA) mengadakan pesta untuk menghormati Soekarno dan rombongannya di the Beverly Hills Hotel, Hollywood. Sebenarnya Marilyn tak dijadualkan datang ke pesta itu apalagi diundang. Tetapi saat syuitng film “Bus Stop” dia diajak Joshua Logan. “Saya ingin kau menemui sahabat saya nanti malam”, bujuk Logan kepada Marilyn. Tanpa ragu Marylin mengiyakan permintaan Logan. Padahal esok harinya dia akan berulang tahun ke 30 dan harus terbang malam itu juga ke New York untuk suatu acara.
http://community.kompas.com/photo/image/kennedy1.jpg

Akhirnya Marilyn datang juga ke pesta yang khusus diadakan untuk menghormati Soekarno itu. Dia mengenakan gaun gelap berleher panjang. Seketika kehadirannya membuat atmosfir pesta lebih hidup. Bahkan beberapa aktor ternama sudah hadir terlebih dahulu, termasuk Gregory Peck, George Murphy (kelak menjadi senator) dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian jadi presiden AS).

Kehadiran Marilyn benar-benar memberi oksigen dalam pesta itu, serta mencuri perhatian hampir semua orang. Soekarno segera menghampiri saat mengetahui kedatangannya. Mereka bertemu dalam suasana akrab hampir selama 45 menit. Layaknya seperti dua sahabat yang lama yang tak bertemu. Momen itu tak disia-siakan oleh para fotografer Amerika dan Indonesia.

Marilyn dengan basa-basi mengatakan bahwa dia menyesal tak diundang ke pesta itu. Namun Soekarno tak peduli dia diundang atau tidak, asalkan sudah bertemu dengannya. “Tujuan saya datang ke Amerika antara lain untuk menemuinya (Marilyn)”, kata Soekarno, sedikit diplomatis.
http://community.kompas.com/photo/image/monroe2.jpg

Kekaguman Soekarno pada Marilyn bisa dimengerti, karena seringnya Soekarno menonton film-film Hollywood di istana, sehingga dia begitu dekat mengenal selebrities Hollywood, termasuk Marilyn. “Anda seorang yang sangat penting dan sangat terkenal sekali di Indonesia”, puji Soekarno. Sebaliknya, Marilyn kurang begitu mengenal Soekarno sebelumnya, hingga dia menyapanya dengan sebutan “Pangeran Soekarno”! Entah kesan visual apa yang dibayangkan Marilyn saat berjumpa pertama kali dengannya.

Sebelum meninggalkan pesta, Marylin berpose cukup lama dengan Soekarno di depan puluhan kamera. Bahkan aktris yang menjadi penghias sampul perdana majalah khusus pria Playboy setahun sebelumnya itu, sempat membubuhkan tandatangan kepada beberapa rombongan Soekarno. Setelah itu dia berpamitan dan meninggalkan Soekarno di pesta. Itulah perjumpaan mereka pertama sekaligus yang terakhir.

Soekarno gila wanita?

Pertemuan Marilyn dengan Soekarno meninggalkan beberapa kisah menarik yang berkembang melampaui batas-batas fakta sebenarnya. Misalnya, dalam buku Goddess The Secret Life of Marilyn Monroe, yang ditulis Anthony Summers. Dalam buku itu ada bagian yang menceritakan tentang affair kedua lagenda itu, yang menurut saya sangat sulit dikonfirmasikan apalagi untuk dibenarkan.

Misalnya saja pengakuan sutradara Joseph Logan dalam buku itu. “Saya pikir mereka berdua melakukan pertemuan lanjutan setelah pesta itu”, kenang Logan yang memperkenalkan Marilyn kepada Soekarno.

Menurut saya, pengakuan Logan itu sulit dilacak dan diterima. Setelah bertemu Marilyn, Soekarno dijaga ketat oleh jadual kunjungan yang melelahkan dan padat beruntun. Setelah dari Hollywood, Soekarno terbang ke Kanada dan beberapa negara Eropa.

Ditambah lagi menurut buku Summers itu, Marilyn pernah sangat mengkhawatirkan nasib Soekarno yang kerap diganggu dan diancam kekuasaannya oleh musuh-musuh politiknya. Dan lebih lucu lagi, Marilyn melampiaskan keinginannya untuk “menyelamatkan” Soekarno dengan menawarkan sebuah rumah di AS!
http://community.kompas.com/photo/image/monroe1.jpg
Kisah-kisah yang berkembang tentang Soekarno dengan wanita-wanita cantik, lebih sebatas sebagai urban legend daripada fakta. Kesukaannya pada wanita cantik memang bukan hal baru yang sulit ditolak. Tetapi ekspresi Soekarno menuangkan kegemarannya pada wanita sampai diluar batas, sudah sampai memasuki wilayah mitos. Saya menyebutnya sebagai unclassifiable veracity (kebenaran yang sulit dibuktikan). Sosok Soekarno selalu dilihat gerak-gerik rakyatnya dengan kacamata mikroskop. Apalagi sikapnya yang serba terbuka. Sehingga bila ada kisah-kisah asmara “diluar garis susila” tidak bisa diterima dalam dalam lingkaran kebenaran.

Soekarno Vs Kennedy

Hubungan asmara Marilyn dengan beberapa pria memang menjadi komoditi berita yang tak akan habis. Hanya dua presiden yang penya ruang dalam hidup Marilyn: Presiden Soekarno dan Presiden AS John Kennedy. Kebetulan sekali ketiga orang itu berzodiak Gemini (Soekarno lahir 6 Juni 1901, Kennedy 25 Mei 1917 dan Marilyn 1 Juni 1926).

Mereka bertiga saling mengenal baik satu sama lain. Kennedy adalah sahabat Soekarno dan memiliki banyak kesamaan, terutama dalam menilai wanita. Gedung Wisma Negara disamping Istana Merdeka, adalah gedung yang dibangun khusus oleh Soekarno untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Kennedy ke Indonesia tahun 1964. Namun tak sempat dipakai tamunya, karena Kennedy keburu tewas ditembak di Dallas akhir 1963.
kenedy
Kualitas hubungan Marilyn dengan kedua presiden, memang lebih banyak disorot hubungannya dengan Jack (panggilan akrab John Kennedy). Apalagi setelah terbit buku Seymour M. Hersh tahun 1997 lalu. Buku yang berjudul The Dark Side of Camelot itu menceritakan dengan gamblang percintaan extramarital Kennedy dengan sejumlah wanita, termasuk dengan Marilyn yang pernah menyayikan lagu khusus Happy Birthday Mr. President ketika Kennedy merayakan ulang tahunnya di sebuah stadion di New York.

Tapi sebenarnya, Soekarno-lah lebih dulu mengenal dengan Marilyn dibanding Kennedy. Ketika Soekarno bertemu Marilyn di Hollywood tanggal 30 Mei 1956 malam itu, Kennedy masih seorang senator dari negara bagian Massachusetts. Ketika itu dia masih menjalani perawatan medis akibat cedera punggung yang dideritanya, waktu menolong sahabatnya secara heroik saat Perang Dunia Kedua di laut Pasifik.

Di Indonesia sendiri, kisah asmara Soekarno dengan Marilyn tidak banyak diceritakan dan memang tidak ada yang untuk diceritakan. Belum ada satu bukupun, baik saksi hidup atau sebuah ulasan yang menceritakan hubungan Soekarno dengan wanita sekaliber selebritis dunia, termasuk Marilyn Monroe. Bahkan Soeakrno sendiri tidak bercerita sama sekali dalam buku otobiografi tentang hubungan ini.

Hanya dalam buku Cyndi Adams itu, dikisahkan kesedihan Soekarno mendengar tewasnya Kennedy, sahabatnya. Namun sampai saat ini tidak pernah terdengar dan terbetik komentar Soekarno saat mengetahui kematian Marilyn akibat over dosis obat penenang.

Meski Soekarno, Kennedy dan Marylin menjadi legenda dan dikenang banyak orang, ketiga tokoh itu mengakhiri hidup mereka dengan cara yang sangat sedih. Mengenaskan!

SUMBER: koiman.wordpress.com/